reportase2

Belajar Jurnalistik, Tak Cukup Pahami Teori

HUMANIORA – (17/6/2022) Belajar jurnalistik, tidak cukup hanya memahami teori. Teori reportasi yang telah diajarkan di bangku kuliah, belum tentu baku saat reporter meliput berita di lapangan. Itulah mengapa pengalaman reportase diperlukan dalam melakukan peliputan berita.

Pentingnya pengalaman tersebut disinggung Abdul Halim, Ketika mengisi acara pembekalan jurnalistik yang diselenggarakan Fakultas Humaniora pada Kamis, 16/6/2022.

Kehadiran Halim tersebut  untuk dalam rangka memberikan pembekalan kepada kelas peminatan profesi Jurnalistik program studi Sastra Inggris. Kegiatan ini diikuti oleh 15 mahasiswa dan di dampingi oleh dosen Khafid Roziki, M.Pd. Pembekalan tersebut digelar di Laboratorium Bahasa II Fakultas Humaniora.
reportase2

Dalam kesempatan tersebut, Halim mengatakan, saat ini pers kadangkala dibunuh oleh media sosial. Tetapi sebagai seorang Jurnalis, tidak perlu takut. Karena bagaimanapun media sosial mendahului berita dari pers, itu belum sah disebut sebagai karya Jurnalistik. Hal-hal seperti ini tidak dijelaskan di dalam kelas. Tetapi perlu dipersiapkan oleh mahasiswa sebagai calon jurnalis.

Jurnalis itu tidak hanya paham teori. Namun juga penting memiliki kemauan besar untuk menulis yang teratur. "Paksa untuk menulis setiap hari. Mulai dulu dari hal sederhana, karena hal itu akan berkembang nantinya. Menulis itu habit bukan bakat, jadi tentu bisa dilatih" ujar Halim yang juga seorang Dosen Jurnalistik di UMM. [acg]

Add a Comment

Your email address will not be published.