Rektor I Yes 3

Buka Humaniora I-YES, Rektor UIN Malang: Kenali Khasanah Budaya Indonesia, Wujudkan Perdamaian Dunia

HUMANIORA – (14/11/2022) Tak bisa ditawar lagi, pendidikan global menjadi kunci kemajuan pendidikan dalam menjawab tantangan dan menciptakan peluang di era globalisasi yang begitu dinamis dan terus berubah. Di antara tantangan dunia global, adalah terkikisnya semangat persatuan dalam realitas keragaman.

Hal yang demikian itu diungkapkan oleh Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA. dalam pembukaan International Youth-Enhancing Study (I-Yes) yang digelar Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada 14 November 2022 di Home Theater.

Baca Juga: 

Dalam sambutannya, Prof. Dr. H. M. Zainuddin menegaskan bahwa pendidikan global menekankan pada cara berfikir inklusif, dan mengorelasikan pendidikan dengan dunia global yang penuh keragaman. Strategi pendidikan harus dikemas secara komprehensif dan fleksibel, sehingga para lulusan dapat memegang peranan secara efektif dalam kehidupan masyarakat global, yang semakin sarat dengan keragaman.

“Pendidikan di era global, harus mampu mengarahkan manusia dalam mengembangkan secara alami dan kreatif dalam suasana penuh kebebasan, kebersamaan dan tanggung jawab, lebih-lebih dalam ruang global  yang penuh keragaman”, tuturnya.

Rektor I Yes 3

Lebih lanjut, pria asal Bojonegoro itu menilai kegiatan ini sebagai langkah strategis Fakultas Humaniora dalam mewujudkan rekognisi dan reputasi internasional. Menurutnya keberagaman budaya, agama, suku, bangsa, dan bahasa yang ada di Indonesia merupakan warisan terbaik sebagai modal utama dalam membangun peradaban yang luhur. Kekayaan ini menjadi aset terpenting Indonesia dalam meneguhkan jatidiri sebagai bangsa yang kuat di mata dunia.

“Ini (keberagaman) adalah kekayaan yang diwarisi bangsa Indonesia. Kekayaan ini menjadi aset berharga dalam meneguhkan jatidiri bangsa Indonesia di mata dunia, sebagai bangsa yang berkembang diliputi kedamaian.”, imbuhnya.

Dalam penutupan sambutannya, Rektor menyinggung isu-isu sara dan konflik sosial politik yang terjadi sebagian negara di belahan dunia. Ia menyampaikan bahwa tradisi moderasi di Indonesia telah menjadi jalan tengah dalam menyikapi segala bentuk perbedaan untuk hidup harmonis dan damai. Untuk itu, ia berharap para peserta I-YES dapat mengambil pelajaran dari khasanah budaya Indonesia, sebagai bekal mereka untuk dapat mengambil peran dalam mewujudkan perdamaian dunia.  

Usai menyampaikan sambutannya, Prof. Dr. H. M. Zainuddin membuka International Youth-Enhancing Study 2022 dengan memukul gong pembuka di hadapan para peserta I-YES dan para undangan yang hadir.  [al]

Add a Comment

Your email address will not be published.