Gali Potensi Maba Melalui Lomba dalam PBAK
HUMANIORA – (25/8/2022) Memasuki hari kedua, Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Fakultas Humaniora berlanjut pada hari kedua, Kamis 25 Agustus 2022. Agenda kegiatan pada hari kedua dikemas dalam bentuk perlombaan dan inagurasi peserta PBAK. Perlombaan ini merupakan ajang pengakraban dan pembangkit semangat mahasiswa baru, sekaligus menanamkan semangat kolaborasi dan kompetisi dalam kegiatan akademik dan non-akademik.
Dalam sesi ini, seluruh peserta dibagi menjadi 18 kelompok. Masing-masing kelompok baik dari Program Studi Bahasa dan Sastra Arab serta Sastra Inggris terdiri dari 5 peserta yang didampingi panitia PBAK semester III. Para pendamping turut serta membersamai para mahasiswa baru dalam mengikuti kegiatan PBAK Fakultas. Acara perlombaan diadakan di area tangga besar UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, yang merupakan area terbuka yang representative untuk melaksanakan kegiatan kolaboratif dan kompetitif.
Baca juga
- Dekan Humaniora Buka PBAK: Teguhkan Niat dan Jangan Takut Gagal
- 419 Mahasiswa Baru Fakultas Humaniora Ikuti Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan
- Bekali MABA Dengan Moderasi Beragama, Ahans Mahabie: Boleh Modern, Asal Tetap Moderat
Emma selaku panitia PBAK Fakultas Humaniora mengatakan bahwa berbagai macam perlombaan telah diseting menarik oleh para panitia.
“Perlombaannya di antaranya membuat yel-yel atau jargon khas mereka dengan tema humanis berbahasa asing. Yel-yel humanis tersebut kemudian juga dilombakan dan diambil pemenangnya.”, jelasnya.
Kegiatan perlombaan sendiri masih mengusung tema yang sama, “Melestarikan budaya nusantara dalam membentuk mahasiswa berjiwa humanis dan berkarakter ulul albab”. Benny, ketua PBAK Fakultas Humaniora menyampaikan makna di balik tema tersebut. Menurutnya, kebudayaan merupakan identitas suatu negara. Identitas itu pada hakikatnya adalah khazanah dan jatidiri bangsa yang diwujudkan dalam cara pandang dan perilaku yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Menurutnya, keberagaman budaya adalah keniscayaan dan perlu dilestarikan, sebagai bentuk pelestarian harmoni kehidupan dan identitas bangsa.
“Keberagaman budaya merupakan simbil dari jatidiri bangsa. Jiwa humanis dan luwes harus dimiliki oleh setiap mahasiswa dalam menjaga kebersamaan dalam perbedaan. Melaui perlombaan ini, kami berusaha memupuk rasa kebersamaan mahasiswa meskipun secara fisik dan budaya mereka berbeda.” Jelasnya.
Lebih lanjut, Benny berharap kegiatan perlombaan dapat menggali potensi mahasiswa baru. Selain itu, melalui ajang perlombaan, keakraban antar mahasiswa baru akan terbangun dengan baik. Diharapkan melalui adanya kegiatan perlombaan di PBAK ini, mahasiswa baru akan memiliki kesan yang baik dan motivasi yang tinggi dalam menempuh perkuliahan di Fakultas Humaniora.
“Kegiatan perlombaan akan menjadi ajang bagi mahasiswa baru untuk saling mengenal. Semoga mereka terkesan dan semakin termotivasi dalam menatap perkuliahan di Fakultas Humaniora.” Harapnya. [arn]