Keceriaan Penutupan Festival Puisi
Penutupan festival malam itu (9/4) cukup meriah. Bertempat di lantai 1 Gedung Ir. Sukarno, dan dihadiri oleh ratusan mahasiswa, hal ini menunjukkan keseriusan panitia dalam menggarap acara ini. Sejak sore, teras depan Gedung Ir. Sukarno sudah ramai oleh panitia yang sibuk mempersiapkan acara puncak sekaligus penutupan. Pada pukul 19.41 WIB, acara dimulai. Wakil Rektor III, Agus Maimun turut meramaikan acara. Acara awal diisi dengan pembacaan puisi oleh Afrizal Malna yang menyampaikan puisinya secara memukau. Namun sayangnya, di awal acara inilah, terdapat waktu kosong sepanjang 15 menit tanpa acara apapun. Hal ini sedikit menimbulkan kericuhan di kalangan penonton.
Setelah sempat jeda selama kurang lebih 15 menit di awal acara, selanjutnya berjalan lancar. Puisi demi puisi terus dilantunkan oleh para penyair dari 13 negara dan 5 benua. Waktu semakin malam, pukul 20.30 WIB para penonton putri mulai beranjak pulang. Pembawa acara segera mengamankan acara dengan memanggil para penonton, yang diwakili Ahmad Kholil, dosen Fakultas Hudaya dan Nanang Ma’asshobirin, mahasiswa BSA semester 2. Keduanya ditanya mengenai sastrawan favorit mereka. Sambil bergurau, Ahmad Kholil memilih Afrizal Malna dan Nanang memilih KH Zawawi Imron. Acara kembali berjalan kondusif dan penonton kembali bersemangat.
Ketika waktu menunjukkan pukul 21.25 WIB, penonton telah berkurang setengah, terutama penonton putri. Tentu hal ini dikarenakan hari yang telah beranjak larut. Ditengah-tengah acara, tepatnya ketika pembacaan puisi oleh sastrawan Vikar W. Eda, gelak tawa kembali riuh terdengar. Ia mampu membawakan puisinya dengan musik dan tarian yang amat menarik. Beberapa peserta dan sastrawan pengisi acara turut maju ke panggung menari beramai-ramai. Suasana gegap gempita. Puisi tentang ‘hutang’ itu benar-benar mampu menyihir menonton penonton. Semua larut dalam keramaian. Kamera blitza satu demi satu mengabadikan momen unik tersebut.
Akhirnya, pada pukul 22.49 WIB, acara ditutup oleh Mudjia Raharjo, Wakil Rektor I dengan membubuhkan tanda tangan pada kanvas yang telah disiapkan panitia, dan dilanjutkan oleh semua sastrawan yang hadir. Setelah itu dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin KH Chamzawi, dekan Fakultas Hudaya. Festival Puisi Internasional pun resmi berakhir. [Cha]