kkn papua2

Mahasiswa KKN KNMB Humaniora Bangun Taman Baca Pojok Moderasi di Papua

Humaniora – (5/9/2022) Kuliah Kerja Nyata Kolaborasi Nusantara Moderasi Beragama (KKN KNMB) yang diikuti oleh mahasiswa Fakultas Humaniora UIN Malang di Arsopuro, Kabupaten Keram, Provinsi Papua telah berakhir. Program yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia tersebut dilaksanakan selama 40 hari, dan melibatkan peserta dari 34 Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAIN) se Indonesia dan 92 mahasiswa luar IAIN Papua.  

Baca juga:

 Mirel Imelda Sasella, delegasi program KKN KNMB dari Fakultas Humaniora mengatakan bahwa program pertama KKN KNMB dilaksanakan bersama tuan rumah IAIN Fattahul Muluk Papua. Kegiatan tersebut mengusung tema Moderasi Beragama (Praktik Beragama yang Moderat, Adil, Seimbang, Tidak Memaksa dan Toleransi). Melalui kegiatan tersebut, ia bersama tim telah berhasil membentuk taman baca “Pojok Moderasi”, yang dijadikan sebagai sarana melakukan pendampingan belajar, serta mengajarkan nilai-nilai moderasi bagi para pelajar.

kkn papua2

“Kami mendidikan rumah baca Pojok Moderasi. Setiap sore kami melakukan KBM, membantu anak-anak belajar setelah mereka pulang sekolah. Melalui kegiatan pembelajaran, kami menyelipkan nilai-nilai moderasi beragama kepada mereka.”, tutur mahasiswi BSA semester tujuh ini.

Selain itu, dalam “Pojok Moderasi” dilengkapi dengan berbagai buku pelajaran dan bacaan lainnya, sebagai sarana memperkaya ilmu dan wawasan bagi anak-anak sekitar. Di dalam pojok moderasi itu terdapat banyak buku yang disusun rapi di rak nya.

Di sisi lain, program ini membawa kesan yang positif bagi Mirel. Menurutnya, program ini menjadi ajang bertemu, bertukar fikiran, ide dan gagasan dengan mahasiswa dari seluruh Indonesia.

“Melalui program ini kita ketemu dengan banyak mahasiswa dari seluruh Indonesia yang berprestasi. Kami saling tukar fikiran dan diskusi di sini.” ujarnya.

Lebih lanjut, Mirel menuturkan motivasinya mengikuti program ini. Baginya, program ini merupakan sarana untuk meningkatkan kompetensi dirinya dan menambah pengalaman. Terlebih program ini dilaksanakan di Papua, salah satu wilayah Indonesia yang jauh dari rumahnya. Hal ini menurutnya semakin menantang dan perlu dicoba.

“Apalagi berlokasikan di papua yang notebene nya masih banyak stigma masyarakat negatif. Saya semakin penasaran dan membuktikan. Apalagi ini diselenggarakan oleh Kemenag pusat, saya makin antusias ingin berkontribusi berbekal skill saya miliki." Kata mahasiswi asal Karangploso Malang ini. [arn]

Add a Comment

Your email address will not be published.