Masalah Agency dalam Pembelajaran Bahasa Inggris, Begini Kata Pakar Linguistik dari Humaniora
Humaniora - (25/10/2022) Setiap diri siswa memiliki peran penting dalam kesuksesan belajar bahasa asing. Masing-masing mampu mengarahkan pembelajarannya. Hal itu karena mereka mampu mempengaruhi dan mengarahkan dirinya sendiri lewat tindakan yang dibuat. Maka, setiap siswa adalah agency bagi dirinya sendiri. Dalam konteks pembelajaran Bahasa Inggris, masalah agency menjadi isu penting yang perlu diperhatikan oleh para guru.
Baca juga:
Hal itu diungkapkan oleh pakar lingusitik dari Fakultas Humaniora, Mira Shartika, M.A. dalam Webinar bersama guru-guru MGMP Bahasa Inggris SMP Kabupaten Probolinggo, yang dihelat secara daring pada 22 Oktober 2022. Topik yang diangkat dalam webinar ini adalah Current Issues on English Language Teaching: Facilitating Constructive Language Learning.
Di hadapan ratusan guru Bahasa Inggris, Mira Shartika, M.A. yang merupakan alumni Flinders University Australia menyatakan bahwa guru harus dapat jeli dalam mencermati siswa dalam belajar bahasa Inggris. Menurutnya, setiap siswa menjadi egency untuk dirinya. Siswa memiliki potensi untuk mempengaruhi dirinya sendiri dalam melakukan tindakan.
“Kita harus memahami konsep agency ini. Ini penting dalam proses pembelajaran bahasa asing, misalnya bahasa Inggris,” tegasnya.
Lebih jauh, pakar linguistis kelahiran Malang ini menuturkan bahwa pemahaman yang benar terhadap konsep agency akan memudahkan guru untuk membuat setiap individu menjadi pebelajar aktif. Peran guru tinggal mengarahkan potensi agency yang ada dalam diri setiap siswa.
“Dengan agency ini, diharapkan guru-guru mampu mengarahkan siswa-sisiwinya untuk mau belajar bahasa Inggris lebih aktif,” tukasnya.
Di samping penting untuk memahami agency, Mira Shartika, M.A. juga memberikan trik-trik kepada para guru untuk melejitkan potensi agency pada setiap siswa. Di antaranya, guru harus menumbuhkan kepercayaan diri siswa, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengeksplor potensi diri, memberikan kesempatan pada sisiwa untuk berani menegosiasikan kemampuan dan tantangan yang pebelajar hadapi, mempertimbangkan minat siswa, dan mengajari siswa untuk mengenali gaya belajar yang dimiliki.
“Trik-trik ini perlu kita perhatikan dalam mengoptimalkan potensi agency dalam diri siswa ketika belajar Bahasa,” pungkasnya. [ai]
