PKBB, Pelestari Budaya Bagi Mahasiswa

Sebagai fakultas yang bergerak dalam perkembangan budaya dan bahasa, fakultas Humaniora dan Budaya (Hudaya) mempunyai cara sendiri untuk bisa tetap eksis dalam pelestarian bahasa. Salah satunya adalah PKBB (Pusat Kajian Bahasa dan Budaya) sebuah unit yang memang fokus dalam kajian budaya, bahasa  ataupun seni bagi dosen ataupun mahasiswa.

Unit yang berdiri pada tahun 2009 tersebut merupakan sebuah fasilitas untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan kebudayaan ataupun kebahasaan, hal ini sebagai pengembangan tradisi akademik bagi mahasiswa ataupun dosen. ”Untuk semua kegiatan kebudayaan di fakultas, kita yang handle,” tutur Dra.Siti Masitoh, M. Hum.

PKBB sendiri mempunyai banyak kegiatan untuk memperluas pengetahuan tentang kebudayaan. Salah satu program unggulannya adalah kajian budaya yang diikuti oleh para dosen dari semua jurursan di Hudaya. Hal ini karena setiap dosen yang berada di fakultas mempunyai background budaya yang berbeda, sehingga akan ada kegiatan sharing antar budaya. ”Kami juga mempersilahkan para mahasiswa untuk bergabung dalam kajian ini,” tambah dosen asli Blitar tersebut.

Tidak hanya itu, unit yang terletak di lantai dua fakultas Hudaya tersebut juga mengajak seluruh civitas akademika Universitas Islam Negeri Mulana Malik Ibrahim Malang dalam kegiatan kebudayaannya. Salah satu kegiatan yang telah berhasil adalah seminar kebudayaan dan telah mengundang budayawan baik nasional ataupun international. Dosen yang sudah mengabdi selama 10 tahun di fakultas Hudaya tersebut menyatakan,” Untuk seminar tahun kemarin, kami membahas tentang nilai-nilai filosofi bahasa Jawa.”

Selain memberikan pengetahuan tentang kebudayaan, PKBB juga sering memberikan pembekalan kepada para mahasiswa yang ingin berkompetensi di luar ataupun mengikuti pertukaran pelajar ke luar negeri. Seperti misal ketika Ika Ayu Prispita Sari, mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Inggris yang menjadi runner up dalam even duta bahasa se-Jawa Timur.” Kami memberikan arahan, tentang apa yang harus dilakukan ketika mengikuti lomba tersebut,” jelas dosen yang akrab dipanggil Ibu Masitoh tersebut.

Untuk mahasiswa yang mengikuti pertukaran pelajar ke luar negeri, PKBB juga memberikan pengetahuan tentang budaya di luar negeri. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menghindari culture shock yang kemungkinan akan dialami oleh para mahasiswa ketika berada di luar negeri. ”Mahasiswa harus tahu, bagaimana cara berbudaya yang baik di luar, serta harus mempersiapkan budaya apa yang akan dipresentasikan di sana,” tambah dosen yang sedang menjalani kuliah S3 di UGM tersebut.

Meskipun unit ini fokus terhadap kebudayaan, unit ini juga tetap bekerjasama dengan unit-unit lain yang berada di fakultas Hudaya. Ketika mahasiswa ataupun dosen ingin mempelajari tentang kebudayaan kemudian menelitinya, otomatis akan berhubungan langsung dengan unit penelitian. Untuk unit CILCS, PKBB juga mempunyai hubungan yang erat, bedanya adalah CILCS fokus pada bahasa Indonesia bagi mahasiswa asing sedangkan PKBB dikhususkan untuk kebudayaan bagi mahasiswa. ”We welcome for all students in UIN Maliki who want to talk and share about culture,” ujar dosen yang sedang mengambil bidang Sastra Nusantara dalam kuliahnya.

Untuk tahun 2012, PKBB telah mempunyai sebuah kegiatan besar yang akan melibatkan seluruh civitas akademika fakultas Hudaya, yaitu Festival Puisi yang akan diikuti oleh peserta dari dalam ataupun luar negeri. “Meskipun hanya satu kegiatan, yang penting kualitasnya bagus,” jelas dosen yang pernah mengikuti seminar Pembelajaran Bahasa Inggris di Amerika tersebut. (rif)

Add a Comment

Your email address will not be published.