PKLI, Lebih Dari Sekedar Pengabdian

Hudaya - Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Integratif merupakan kegiatan wajib bagi seluruh mahasiswa Humaniora dan Budaya (Hudaya). Dalam kegiatan yang dilaksanakan dua kali setiap tahunnya ini, para mahasiswa harus mengaplikasikan semua yang diperoleh di bangku kuliah, tepatnya pada mata kuliah profesi. Selain itu, mereka juga harus mengabdikan diri kepada masyarakat, dalam program yang dilaksanakan selama 40 hari.

Untuk mempertanggung jawabkan semua kegiatan yang mereka lakukan, semua kelompok harus mempresentasikan hasil kegiatan mereka pada Jumat - Sabtu (26-27/3), baik kegiatan profesi, ataupun pengabdian masyarakat.

Dalam pengabdian masyarakat tersebut, para mahasiswa tidak hanya ikut dalam setiap kegiatan di masyarakat, akan tetapi mereka juga harus bisa melakukan lebih, yaitu memberikan yang terbaik dalam setiap kegiatannya, salah satunya adalah dengan membuat kegiatan yang bisa membuat perubahan dalam kehidupan masyarakat tersebut. ”Ketika kalian di masyarakat, jangan hanya ikut saja tapi harus bisa mengubah hal yang lebih baik di masyarakat tersebut,” jelas Ahmad Muzakki, MA, salah satu penguji laporan PKLI.

Hal tersebut dimaksudkan agar semua kegiatan yang dilakukan tidak terasa sia-sia selama empat puluh hari. Dalam artian, ketika mahasiswa berada di masyarakat, harus bisa membuat perubahan dan bukan hanya berpartisipasi saja. ”Salah satunnya adalah kegiatan yang dilakukan harus sesuai dengan visi dan misi dalam masyarakat,” tambah Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Arab ini.

Selain itu, mereka juga harus melaporkan kegiatan di lembaga praktek kerja lapangan mereka. Ada beberapa profesi yang dilaksanakan para mahasiswa, yaitu Pengajaran Bahasa Arab, Guiding and TourismBusiness EnglishTeaching English as Foreign LanguageJournalism, serta Translation. (rif)

 

 

 

Add a Comment

Your email address will not be published.