Jalin Kerjasama, Pererat Ukhuwah

Menjalin kerjasama dalam hal keilmuan tidak harus terhalangi oleh sekat-sekat keyakinan aliran agama. Perbedaan justru harus menjadi pengikat antar sesama demi tujuan kemajuan peradaban umat Islam. Ini terungkap dalam pertemuan antara perwakilan Fakultas Humaniora dan Budaya UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan pihak Jami’atul Musthafa al-Alamiyah di Qum Iran pada Rabu (27/9).

Direktur Devisi Kebudayaan dan Kesenian Jami’atul Musthafa al-Alamiyah, Dr. Sholeh, menyatakan, Iran merupakan negara Islam, sementara Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Indonesia dan Iran adalah sama-sama Islam. Oleh karena itu, kerjasama antara kedua negara ini menjadi sangat penting untuk dilakukan.

Dalam bidang pendidikan, Dr. Sholeh selaku Direktur Devisi Kebudayaan dan Kesenian Jami’atul Musthafa al-Alamiyah menyambut baik usulan proposal kerjasama yang diajukan oleh Fakultas Humaniora dan Budaya UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. “Kami berterima kasih dan menyambut baik inisiatif kerja sama yang diajukan. Karena, sudah sepatutnya antar muslim saling kerja sama,” sambutnya.

Dr. Sholeh menambahkan, Jami’atul Musthafa al-Alamiyah telah banyak menerima tawaran kerjasama dari berbagai perguruan tinggi Islam. Bentuk kerja sama yang sudah pernah dilakukan dan masih terus berjalan adalah melakukan tukar-menukar dosen dan mahasiswa. “Kami membuka short course bagi mereka yang mau belajar ilmu tertentu, seperti ilmu keagamaan, bahasa dan kebudayaan Persia, pengkaderan ulama dan lain-lain, di perguruan tinggi ini,” jelasnya.

Di sisi lain, Dr Sholeh juga berharap, kerja sama bisa dilakukan sebaliknya. Misalnya, beberapa dosen di Jami’atul Musthafa al-Alamiyah dikirim ke Fakultas Humaniora dan Budaya UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk belajar budaya dan bahasa Indonesia.

Sementarai itu, Dekan Fakultas Humaniora dan Budaya UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Chamzawi, menyatakan terima kasihnya yang mendalam atas sambutan penerimaan yang diberikan oleh pihak Jami’atul Musthafa al-Alamiyah Qum Iran. “Sudah tidak saatnya lagi perbedaan aliran agama (mazhab) menjadi hambatan untuk melakukan kerja sama keilmuan,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dr. Sholeh berharap proposal kerjasama dapat segera direalisasikan. Untuk itu, poin-poin kesepatakan kerja sama harus segera dirumuskan dan dikomunikasikan dengan jajaran pimpinan masing-masing lembaga. Dalam waktu dekat, pihak Jami’atul Musthafa al-Alamiyah Qum akan mengirimkan poin-poin kesepakatan kerjasama kepada pihak Fakultas Humaniora dan Budaya UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. [MF]

Add a Comment

Your email address will not be published.