Mukhayyam Bahts Al-Ilmy, Solusi Bagi Mahasiswa BSA Yang Galau Skripsi

HUMANIORA – (27/9/2022) Menyelesaikan skripsi dengan cepat, tidaklah mudah bagi kebanyakan mahasiswa. Kurangnya ide, fokus, dan lingkungan yang tidak mendukung diduga turut menjadi alasan terganjalnya mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir yang mengantarkannya menyandang gelar sarjana. Menangkap potensi masalah ini, Program Studi Bahasa dan Sastra Arab menggelar kegiatan Mukhayyam Al-Bahts Al-Ilmy pada hari Selasa hingga Rabu, 27-28 September 2022. Melalui kegiatan ini, mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Arab dalam waktu yang singkat dapat memperoleh judul skripsi, sebagai pintu utama pengerjaan tugas akhirnya.

Baca Juga: 

Mukhayyam Al-Bahts Al-‘Ilmi Sarana Memperlancar Proses Penulisan Skripsi

250 Mahasiswa Fakultas Humaniora Siap Hadapi Ujian Skripsi

COACHING SKRIPSI: Kawal Mahasiswa Semester Tua Selesaikan Tugas Akhir

Kegiatan ini dilaksanakan di Home Theater Fakultas Humaniora, dan dikhususkan bagi mahasiswa semester 7 dan sebagian mahasiswa 5 yang memilih untuk membuat artikel sebagai pengganti skripsi.

Peserta yang mengikuti kegiatan ini akan mendapatkan trik-trik praktis dalam menemukan isu-isu terbaru di bidang kajian sastra dan bahasa, sumber kajian atau referensi, baik secara online maupun offline. Selain itu, mereka akan mendapatkan pengalaman tentang bagaimana menulis yang baik dengan mengikuti acuan template tugas akhir.

Dalam acara ini, enam pemateri dihadirkan dengan materi yang berbeda. Mereka adalah Dr. Abdul Basid, Moh. Zawawi, M.Pd., Dr. Muassomah, Dr. A. Diny Hidayatullah, Misbahus Surus, M. Pd., dan Arif Mustofa, M.Pd. Selain pemateri utama, beberapa dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Arab lainnya juga dilibatkan sebagai pendamping mahasiswa dalam lanjutan rangkaian kegiatan Mukhayyam Al-Bahts Al-Ilmy.

Dr. Abdul Basid selaku Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Arab dalam pembukaan acara tersebut menyampaikan bahwa semua mahasiswa mempunyai peluang lulus dengan cepat. Menurutnya, mahasiswa harus merasa gelisah, terutama yang berada pada semester kritis. Dengan merasa gelisah, diharapkan mahasiswa akan menempuh berbagai upaya untuk keluar dari kegelisahan tersebut.

"Kegelisahan setiap tahun pasti ada, orang yang cerdas harus orang yang gelisah, karena dengan gelisah seseorang akan menjadi kreatif sehingga memunculkan pemikiran-pemikiran baru," ujar pria asal Kediri tersebut.

Lebih lanjut, Abdul Basid memberikan gambaran tentang penelitian dengan berbagai sudut pandang baru. Ia menekankan pentingnya mengupdate berbagai macam perspektif menggunakan teori-teori baru agar penelitian yang dilakukan mengandung unsur kebaruan.

Pemateri selanjutnya adalah Sekretaris Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Moh Zawawi, M.Pd. yang membahas tentang acuan template skripsi dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang harus dipenuhi mahasiswa. Sedangkan Misbahus Surur, M.Pd., dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Arab yang menjadi pemateri ketiga memberikan materi mengenai isu-isu penelitian sastra sebagai pisau analisis dalam melakukan penelitian sastra.

Sementara Dr. Muassomah, Arif Mustofa, M.Pd., dan Dr. Ahmad Diny Hidayatullah akan menjadi pemateri pada hari ke dua Mukhayyam Al-Bahts Al-Ilmy (28/9/2022). Dengan mengikuti kegiatan ini, diharapkan mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab tidak ada lagi yang terkendala lulus melebihi delapan semester, sehingga berpotensi menimbulkan masalah bagi dirinya dan Program Studi. [er]

Add a Comment

Your email address will not be published.